Market Day (Fun English)

 

Foto oleh Ann H: https://www.pexels.com/id-id/foto/tanda-jeruk-teks-kewiraswastaan-11061021/

Mengajar bahasa Inggris kelas IX adalah tantangan tersendiri bagiku. Semenjak rekan kerjaku, Ms Ami, harus pindah ke unit lain, aku seperti memikul beban yang lebih berat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini, berarti aku harus bisa lebih mandiri, kreatif, dan berpikir kritis karena estafet koordinatir English di SMP sekarang ada di tanganku. Menyadari banyaknya kekurangan yang ku punya, aku butuh lebih banyak berdiskusi dengan timku, Bella dan Billy (lucu yaa nama mereka). Aku juga butuh belajar dari berbagai sumber dan harus lebih berani bereksperimen khususnya berkaitan dengan strategi pembelajaran. 

Belakangan, aku mencoba Project Based Learning. Awalnya, aku tidak tahu sama sekali tentang teori PBL ini. Dan jeleknya, akupun tidak mencari referensi teori pendekatan pembelajaran ini 😅 (jangan dicontoh yaa). Aku mencobanya di awal kelas 9 tahun lalu. Aku berpikir project apa yang cocok untuk mengajar Future Tense. Awalnya aku berencana membuat project tentang travel agent. Namun, sepertinya project itu hanya sekadar mengandai-andai dan kurang kontekstual. Akhirnya, triiinggg terlintas ide market day! 

Tapi, aku belum pernah membuat bisnis yang besar dan sistematis sebelumnya. Apalah daya, aku hanya pernah mencoba berjualan pulsa dan karya kerajinan tangan saja saat kuliah 🙄. Akupun tidak punya background knowledge tentang marketing dan bisnis. Solusi yang muncul adalah, tanya pada orang yang sudah buka usaha. Saat itu nama Felix alias Fikri yang muncul karena dia pernah mengundang teman-temannya (termasuk saya) untuk datang ke kafenya. Alhamdulillah, dia bersedia membantu saya untuk breakdown langkah-langkah apa saja untuk mengajarkan si market day ini. Thanks a lot, Felix!

Di tengah persiapan ini, Allah juga turut membantu. Tiba-tiba ada undangan pelatihan Project Based Learning dari yayasan untuk guru-guru EL. Masyaallah, ini sangat membantu karena di workshop itulah saya tahu syntax PBL. 


Oooh, ada yaa ternyata langkah-langkah tersendiri yaa dari PBL ini. 

Akhirnya, saya bisa menerapkan langkah-langkah PBL di project ini meskipun belum maksimal. Masih perlu perbaikan pada beberapa hal tapi cukup berkesan (bagiku). 

Siswa dalam hal ini membuat business plan yang menggambarkan rencana mereka. Ternyata variasi barang dagangannya cukup beragam dan konsep yang mereka usung juga cukup bagus. Dalam pembuatan business plan ini mereka melakukan presentasi beberapa kali untuk menjelaskan konsep bisnisnya. Karena saat presentasi masih dalam tahap perencanaan, jadi penggunaan future tense menjadi ruh dari kegiatan ini. Yuk kita lihat beberapa hasil karya mereka:





Selain belajar future tense, kita juga belajar tentang advertisement. Setelah proses diskusi, ada beberapa yang memilih printed ads dan ada juga yang memilih social media ads. 


Posting Komentar

0 Komentar