Alhamdulillah, kegiatan belajar mengajar kembali normal. Anak-anak bisa belajar di kelas lagi seperti dulu. Bedanya, sekarang setengah wajahnya harus ditutupi masker sebagai proteksi diri terhadap virus-virus jahat. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk kita semua. Aamiin...
Kemarin, saya bersama dengan siswa di sekolah belajar perbedaan hope dan wish. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk dapat menggunakan ungkapan pengharapan dan keinginan dengan konteks yang tepat. Jika kita lihat dari asalnya, harapan dan keinginan itu muncul sebagai respon terhadap kondisi atau situasi tertentu. Beberapa kali saya mencoba memberikan konteks buatan yang terkesan 'pretending'. Misal, "Anggap saja kalian sedang berada di situasi ..." Siswa akan mengikuti pembelajaran namun antusiasnya sangat berbeda saat saya menyajikan permasalahan nyata pada mereka.
Sehingga, untuk materi ini dipilihlah permasalahan lingkungan sebagai konteks aplikasi ungkapan hope dan wish ini. Harapannya topik ini akan lebih kontekstual, nyata, dan bermanfaat untuk mereka ketahui.
Kali ini yang kami angkat adalah tentang longsornya gunung sampah yang ada di TPA Bantar Gebang. Saya mengambil teks dari salah satu web berita berbahasa Inggris. Dari teks tersebut anak-anak mengidentifikasi 5 permasalahan yang kemudian mereka tanggapi dengan hope dan wish.
0 Komentar