Masih dengan edisi refleksi diri setelah membaca bukunya James Clear, Atomic Habit. Memang buku ini sangat menarik, kalau kata orang-orang di medsos, isinya buku ini daging semua. Padahal, aku sendiri adalah pembaca amatir, buku inipun menjadi yang pertama aku baca di tahun ini. Tapi, manfaat dari buku ini benar-benar dahsyat, setidaknya untuk saat ini. Saat aku ingin berhenti membaca, ada keinginan yang tumbuh dengan sendirinya di dadaku. Seperti ingin menyelesaikan pertandingan marathon yang panjang. Ingin merasakan kemenangan setelah menyelesaikan satu buku.
Perasaan itu disebut sebagai "ganjaran" oleh Mas James ini. Kemenangan dan keberhasilan melakukan kebiasaan inilah yang menjadi aturan tertinggi dalam proses merubah perilaku. Dengan kepuasan ini, habit builder mendapatkan semacam addiction untuk melakukan suatu tindakan lagi dan lagi. Mungkin yang perlu diantisipasi adalah keinginan alami manusia versi 2022 ini yang ingin "ganjaran" atau kepuasan instan dalam melakukan segala sesuatu, termasuk aku sendiri. Kenapa begitu? Karena, dengan insting ingin kepuasan instan inilah yang menjadikanku sulit melakukan sesuatu yang memiliki "ganjaran tertunda", misalnya olahraga, baca buku, makan sehat. Kebiasaan itu baik, tapi efeknya tidak bisa dirasakan langsung. Beda ceritanya kalau kita bicara tentang sosmed. Sekali upload, langsung dapat likes, comment, dan respon-respon yang lain. Akibatnya, tidak perlu energi lebih untuk menumbuhkan kebiasaan buka sosmed. Aku sendiri dapat duduk, rebahan, sampai guling-guling berjam-jam untuk scrolling social media ini. Aku tahu ini tidak baik untuk badanku karena kurang gerak, mataku juga terus menerus terpapar sinar biru, tangan dan jari-jariku juga berpotensi untuk salah urat, tapi suliiiit sekali menghilangkan atau bahkan mengurangi kebiasaan ini. Berbeda cerita, jika aku ingin menumbuhkan kebiasaan membaca. Aku butuh waktu lama dan energi lebih untuk melawan distraksi.
Bagaimana jika aku keburu kehabisan energi dan motivasi untuk mewujudkan kebiasaan yang kuinginkan?
Bagaimana jika aku kalah dalam pertandingan ini?
Aku ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Mas James memberi pernyataan yang menggambarkan kondisiku ini: ..."bila bersedia menunggu ganjaran, Anda akan mengahdapi lebih sedikit persaingan dan sering kali mendapatkan ganjaran lebih besar. Seperti kata pepatah, kilometer terakhir selalu menjadi tempat yang lebih lenggang."
Begitulah fakta dan kisah-kisah orang-orang sukses yang pernah aku dengar. Memang harus tahan godaan untuk mendapatkan tujuan. Kita hidup pun Allah beri ujian untuk kembali ke surga. Jika bisa menahan diri dari tindakan keji dan munkar maka janji Allah pun akan diberikan pada orang-orang beriman. Karena memang:
"kesuksesan dalam hampir setiap bidang menuntut Anda mengabaikan ganjaran langsung demi mendapatkan ganjaran yang tertunda"
Now, I am trying to develop reading habit in my life. It's very hard although I know it will be good for me, even may be I am in the middle of my way making a new path for my future. Every decision and habit I make today will define which way I am heading to right now. Every thing is on my hand. Allah indeed has plan but if I choose the wrong path, then I really will screw it up. I hope I am making a right path right now. Allah, please guide me.
0 Komentar