Spelling Bee

Suasana lomba itu memang kadang bikin kangen. Deg-degan, gemeteran, tangan dan kaki dingin, perut sakit, pengennya ke toilet terus, puyeng, dll. Campur aduk jadi satu. Adrenalin benar-benar di pacu seiring dengan detak jantung yang meningkat. Aku memang sudah lama tidak mengikuti perlombaan. Terakhir ikut lomba pas kuliah. Itu pun lomba antar jurusan doang. Bukannya meremehkan pengalaman itu sih, cuma deg-degannya tidak sekencang pas lomba di provinsi dulu.

Nah, kemarin aku merasakan deg-degan yang sempat hilang (ceileeeeeh....) Saya bukan lagi sebagai peserta lombanya. Saya menjadi pendamping anak-anak yang lomba. Ya, inilah salah satu tugas guru, menjadi pelatih dan pendamping lomba. Saya dan Ms Ami mendampingi 7 anak Al-Fath BSD, yakni Mika, Ghaniy, Adi, Syahan, Davi, Arif, dan Jingga untuk mengikuti lomba di English First (EF). Sebenarnya, lombanya simple banget, cuma lomba spell atau mengeja. Hanya saja kata yang harus dieja bukan kata-kata yang simple. Bahkan, kadang saya juga kewalahan dengan kata-katanya.

Ya Allah, rasanya gakaruan. Pikiran hanya tertuju pada anak-anak yang ikut lomba. Bermacam-macam pertanyaan muncul di pikiran, 'Mereka lancar ga ya? dapet kata nya yang susah apa yang mudah ya? Mereka grogi nggak ya? Ya ampun mereka baik-baik saja atau gmana?' 

Agak lebay sih, tapi hal itulah yang benar-benar dirasakan oleh guru saat siswanya sedang menghadapi ujian/ tantangan. Mungkin hal inilah yang dulu dirasakan oleh Bapak ibu guru pendamping lombaku. Saat pengumuman muncul, Alhamdulillah seluruh siswa Al-Fath BSD berhasil masuk ke babak semifinal, dan ada lima anak yang masuk ke babak final. Indeed, anak-anak itu memang super. Semoga mereka bisa jadi calon pemimpin bangsa nantinya. Aamiin.



Finally, juara pun ditentukan. Dua anak Al-Fath BSD berhasil menyabet juara 2 dan 3 dan berkesempatan untuk melaju ke tingkat nasional. Hopefully, it can be great experience for them, keep fighting guys, keep challenging your ability.

Posting Komentar

0 Komentar