"Bekerja bukan untuk mendapatkan penghargaan. Namun, penghargaan adalah ukuran bahwa telah terjadi perubahan"
--Ridwan Kamil--
I do believe you've ever heard about him. Beliau adalah walikota Bandung yang terkenal dengan kemampuannya menggunakan sosial media sebagai sarana untuk lebih dekat dengan warganya. Kebetulan saya juga salah satu followernya hahaha.... Kali ini saya ambil quote dari beliau karena beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada Hari Kamis, 20 Oktober 2016, saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi kota Bandung. Sebenarnya, ini kali kedua saya berkunjung kesana. Saat pertama adalah saat Character Building Beswan Djarum 30. Pada acara tersebut, saya mendapat kesempatan menginap di Hutan Cikole dengan gaya hidup ala militer. Tapi, acara asik-asik, ketemu teman-teman dari berbagai kota di Indonesia, menginap di tenda TNI, tidur dibuntel pake sleeping bag, mandi sekali sehari karena saking dinginnya, ngerasaain the real jurit malam, sampai permainan yang bikin badan biru-biru. Yeah, that's the great past experience, I want to have the same event if I could.
Nah, kesempatan kedua saya mengunjungi Bandung adalah untuk menemani anak-anak SMP Al-Fath yang melaksanakan Field Trip. Kali ini yang mendapatkan kesempatan ke Bandung adalah kelas 8. Total keseluruhan siswanya ada 51, tapi karena ada beberapa siswa yang tidak bisa ikut, jadi cuma ada 48 siswa. Alhamdulillah perjalanannya lancar, anaknya asik-asik, dan kawasan yang jadi target wisata juga bagus dan edukatif.
Pertama, kami berkunjung ke PUSPA IPTEK. Tempatnya strategis karena berada tepat di pinggir jalan raya (yaiyalah di pinggir). Di dalam gedung PUSPA IPTEK-nya kita bisa melihat berbagai macam peragaan ilmu-ilmu fisika. Kebetulan pas pertama kali masuk saya mencoba alat yang membuktikan bahwa kilatan listrik bisa terbentuk kalau berada di kondisi udara dan konduktor yang sesuai (entah ini penjelasannya bener apa ngga...). Pengunjung bisa memencet tombol putih dan muncullah kilatan listrik yang naik di antara kawat. Bunyinya 'ZZzzzZzZZzzzZzzzuuuuut.' Agak ngeri tapi keren. Sebenarnya ada banyak alat peraga lain, tapi lupa apa aja...I recommend you to go to the place by yourselves in order to feel the feeling directly. Anak-anak AlFath kemudian digiring ke ruangan dan di jelaskan tentang teori geyser. Di ruangan itu pula, anak Al-Fath BSD bertemu dengan anak-anak Al-Fath Cirendeu. Yang bikin tambah seru adalah, saat kami diberi kesempatan untuk praktik pembuatan geyser, dengan menggunakan botol yang dilubangi tutupnya, air, Natrium Bikarbonat, Deterjen, sama Soda Kue. Hasilnya adalah semburan-semburan bak geiser. Kereeeen.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan lagi ke Bale Pare, untuk melihat film 4D. Filmnya tentang perjalanan luar angkasa. Sebenarnya di Jakarta pun kita bisa melihat film 4D di Taman Mini. Feel nya hampir sama, kita seolah-olah melihat gambar-gambar di screen datang mendekati kita dan melayang-layang. Hahaha....lumayan kok, Kaya ada yang terbang-terbang gitu.
Next, kita pergi ke Museum Geologi . Disana kita dimanjakan dengan barang-barang artefak, fosil, kerangka binatang purba, batu-batuan, dll. Menurut saya, spot ini lah yang paling keren. Karena, basically saya sangat menyukai hal-hal yang berbau kuno dan masa lampau. Seperti, fosil, batu-batuan kuno. Bahkan, di museum itu, ada barang-barang bekas keganasan wedus gembel Gunung Merapi yang meletus pada tahun 2006. (Dari lihat barang-barangnya aja sampai meleleh-leleh gitu, apalagi kalo orang....astagfirullah.....)
The last spot, adalah Kartika. Itu adalah tempat cari oleh-oleh khas Bandung, khususnya makanan. Ada juga yang menjual baju, tapi di luar toko. Disana, para guru membeli kue brownish dan kue-kue lain yang Bandung banget. Kalau siswanya kebanyakan beli snack, seperti lidi-lidian, kue kering, es krim, dan cokelat. Setelah puas berbelanja, finally, kita pulang. Sampai di BSD sekitar jam setengah 9 malam. Cukup malam buat diriku yang belum lama jadi rider. Alhamdulillah saya sampai rumah dengan selamat dan tanpa macet. hehehe...
0 Komentar