The Beginning


 

Hai, 2022

Sudah hampir masuk ke bulan ketiga, apa saja yang telah tercapai dan apa yang belum?

Saat saya terfokus pada pertanyaan seperti itu, rasanya langsung ciut. Karena, ada banyak hal yang belum bisa saya capai. Banyak hal yang belum mampu saya pahami dan kuasai. Pernah saya mendengar atau membaca kalimat ini di suatu tempat,"Semakin kamu mencoba belajar, maka semakin kamu merasa bodoh." Apakah kalimat ini benar?

Ada alasannya mengapa saya meragukan kalimat penuh motivasi itu. Pertama, saya merasa bodoh setiap waktu. Ada kalanya saya menertawakan dan menangisi kebodohan itu karena saking seringnya. Memang terdengar seperti drama, yaa begitulah adanya. Ada kalanya saya membuat suatu keputusan atau rencana, kemudian ada hal yang saya lewatkan dan ternyata hal itulah yang membuat hasilnya tidak baik. Setelah itu akan muncul penyesalan. Awalnya, penyesalan itu tidak begitu berpengaruh. Namun, seiring dengan datangnya hal-hal atau tindakan bodoh lain, penyesalan itu menjadi semakin kuat pengaruhnya. Saya sendiri sulit menyebutkan rasa seperti apakah itu. Mungkin, sedih, kecewa, takut. Ya, trio jenis perasaan inilah yang selalu mendominasi. Setau saya...

Apakah ada orang di luar sana yang merasakan hal seperti ini? 

Pernah di suatu waktu saya merasa menyesal karena belum maksimal dalam membimbing anak-anak. Entah karena saya kurang berkomunikasi atau ada instruksi yang menurut evaluasi saya kurang bisa diterima oleh siswa. Saat saya lihat hasilnya, anak-anak begitu pasif dan tidak merespon apapun, hati dan pikiran saya berkecamuk dan mulailah drama yang tadi saya ceritakan berputar di kepala saya. 

Sepanjang pemutaran drama itu, akan banyak kata berulang yang muncul, yaitu, "Andai saja...."

Ya, andai saja aku bisa lebih maksimal, andai saja aku mengevaluasi ulang instruksinya, andaiiii saja.

Tentu saya tahu, penyesalan tidak akan hilang dengan kata andai saja dan kebodohan itu juga masih akan tetap pada posisinya. Saya tahu, saya harus belajar dan memperbaiki keadaan. Semoga kalimat motivasi di atas adalah hal yang nyata, ya. Sehingga saya bisa berharap, bahwa saat ini saya sedang dalam proses belajar memperbaiki kebodohan saya. 

Percayalah, merasa diri sendiri bodoh itu sangat menyakitkan. Wahai diri, ayo kita keluar dari situasi ini. Banyak yang telah kita lewati bersama, beragam kebodohan, keputusan yang salah, tindakan yang kurang sesuai. Dan dari sekian banyak hal tersebut, saya tahu kamu sedang lelah dan ingin berhenti. Tidak apa-apa, sesekali merasa seperti itu adalah hal yang wajar. Hanya satu hal yang ingin kamu ingat setiap keinginan berhenti itu datang, menjadi bodoh itu menyakitkan dan mengerikan! Camkan itu.

Posting Komentar

0 Komentar