Bismillahirrahmanirrahim....
Sudah berapa bulan ini saya absen nulis, entah itu tulisan
yang ‘formal’ ataupun ‘informal.’ Ada banyak hal yang sering berputar di kepala
tapi rasanya sulit untuk diungkapkan karena takut ini dan itu. Takut kalo
tulisannya amburadul, takut kalo dijudge orang, takut kalau
hasilnya tidak sebagus yang dibayangkan. Banyak khawatirnya akan hal-hal yang
akan terjadi ‘nanti’ yang bahkan belum tentu terjadi. Dan akhirnya, ide-ide
yang ada di kepala hanya sebatas ide. Tidak pernah disuarakan.
Aku pernah lihat-lihat quotes di Pinterest. Kira-kira
bunyinya begini:
“The worst enemy of creativity is self-daubt.”
“Musuh terbesar dari kreativitas adalah sikap meragukan diri
sendiri”
Dan, saya meng-iyakan ungkapan tersebut. Saya meyakini bahwa setiap orang
punya potensi. Bahkan hal itulah yang senantiasa saya gaungkan pada
siswa-siswa selama mengajar. Tapi, ujian ternyata datang dari ucapan saya sendiri. Ketika ucapan itu
dikembalikan pada kondisi saya saat ini, rasanya diri ini pun perlu refleksi. Sering saya merasa ragu pada potensi yang ada dalam diri saya. Tidak jarang, saya melihat orang lain lebih keren
dan lebih dan lebih punya potensi dibandingkan diri saya. Tak hanya itu, saya juga melihat ide-ide dan
segala hal dalam diri saya masih kurang dan belum layak saya tunjukkan atau kembangkan. Ada saja kurangnya, sampai akhirnya saya menarik diri dan menarik ide-ide yang sudah direncanakan karena takut kalau ternyata
hasilnya tidak sesuai yang dibayangkan. Lagi-lagi, kata ‘nanti’ terasa horor.
Saya sadar, cara berpikir seperti itu salah. Kalaupun ada yang
menasehati dengan alasan tersebut pun pasti saya akan lekas menganggukkan kepala, tanda saya setuju.
I totally aware of my wrong and weird mindset. Tapi, sulit rasanya
keluar dari kekhawatiran itu. Bahkan tips yang tersebar di internet, buku,
ataupun kata-kata motivator yang biasanya manjur pun sekarang seperti angin
lalu. Saya baru sadar sepertinya saya butuh dosis motivasi booster yang lebih tinggi. Rasanya, saya perlu suplemen ‘masa bodoh’ di saat seperti ini, yang punya reaksi cepat mengusir
segala macam overthinking. Hahahhaa...
Anyway, akhirnya kemarin saya banyak menonton acara Youtube berjenis
talkshow. Di sana, saya melihat bagaimana orang-orang hebat mengatasi hal-hal
negatif saat mereka berkarya. Then, I think that they have the same problem
as mine. Bedanya, mereka mau keluar dari cangkangnya dan berproses dengan
masalah itu. Then, I looked to myself. Saya bahkan belum mulai. Hahahahhaa....
Terus kalau takut terus, mau mulai kapan?
Yup, ini yang sekarang sedang saya pikirkan. Kapan akan
mulai? Apakah akan terus begini? Sampai kapan?
Jawabannya, I don't know. Belum ketemu. Haahaha... Saya sedang
mencoba untuk mulai. Meskipun untuk mengatakan ini sebagai "memulai" pun rasanya masih ragu. Harapan saya, semoga kali ini diri ini bisa lebih kuat dan lebih ‘masa
bodoh’ pada hal-hal yang kurang penting. Saya berusaha menyadari dan meyakini bahwa gagal dan salah adalah hal lumrah dan manusia. Karena dari proses gagal dan salah itulah saya banyak belajar, meskipun
kadang proses belajarnya lama karena kelamaan
galau, sedih, dan sengaja mengulang-ulang memori kegagalan. Hahahhaa....
Memang ini kebiasaan yang buruk.
Betapa bodohnya, sudah tau menyedihkan dan buat hati remuk tapi dengan ‘sengaja’
mengungkit kenangan buruk yang sebenarnya PASTI membuat diri tambah sedih. Tapi,
yasudahlah....It’s a part of me and I love myself (jadi inget Dek Kirana,
hehe)
Sekarang, ayo kita mulai lagi.
Salah ngga apa-apa.
Gagal ngga apa-apa.
Do the best!
0 Komentar