Extraordinary You dan Butterfly Effect


Berawal dari drama Korea

Akhir-akhir ini ada drama Korea yang lagi booming banget. Judulnya Extraordinary You. Drama dari MBC ini menceritakan tentang kehidupan di dalam komik. Para tokoh hidup berdasarkan alur dan pengaturan si penulis. Ada yang jadi tokoh utama, tokoh antagonis, dan figuran. Karakter dan perasaan mereka pun mengikuti pengaturan yang penulis mau. Misalnya, Dan Oh yang dari kecil ngejar-ngejar cowok yang namanya Kyung, nah perasaannya bener-bener nyata suka sama dia (di dalam alur komik itu).

Namun, perlahan karakter-karakter tersebut mulai menyadari bahwa ada perbedaan saat mereka di "panggung" dan "di luar panggung" atau yang biasa mereka sebut "bayangan."

Di luar panggung para tokoh bebas melakukan hal-hal yang mereka inginkan, yaaaa selayaknya kita bermain drama di gedung teater. Sedangkan di panggung mereka harus melakukan hal-hal yang penulis inginkan dan ini tidak bisa dilawan.

Karena keinginan untuk menjadi manusia yang bisa menentukan tindakan dan perasaannya sendiri akhirnya beberapa tokoh mencoba untuk melakukan perubahan-perubahan kecil pada adegan mereka di "panggung". Mereka menyebutnya sebagai butterfly effect. Dengan harapan perubahan kecil yang mereka lakukan dapat merubah cerita yang dibuat penulis.

Jadi penasaran butterfly effect

Setelah mendengar istilah butterfly effect ini saya merasa tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut apa makna dibalik ungkapan tersebut. Akhirnya ketemulah saya dengan beberapa artikel yang membahas hal ini. Ternyata butterfly effect itu istilah yang dicetuskan oleh seorang meteorologist bernama Edward Lorenz di tengah penelitiannya tentang cuaca.

It has been said that something as small as the flutter of a butterfly's wing can ultimately cause a typhoon halfway around the world" -Edward Lorenz
Arti dari kata Mas Edward itu kira-kira begini, (ceileeeeh pake mas segala...haha, gapapa lah ya biar lebih akrab) ....bahkan kepakan sayap kupu-kupu pun bisa menyebabkan badai di sebagian wilayah di Bumi ini. Padahal kupu-kupu itu serangga kecil yang bahkan kadang angin hasil kepakan sayapnya tidak dapat kita rasakan. Tapi bisa memberikan efek sedemikian besarnya bagi perubahan cuaca. Ya, memang sih kata-kata Mas Edward ini tidak melulu diartikan leterlek kupu-kupu, bisa juga faktor-faktor kecil lain. Namun, dari ungkapan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa hal-hal kecil yang terjadi secara konstan dapat menimbulkan sesuatu yang besar.

Terus apa hubungannya sama diri kita???

Sejalan dengan pengertian tersebut, sebagian orang juga menyangkut pautkan butterfly effect dengan nasib, takdir, dan masa depan.

Kita saat ini adalah hasil tindakan kita di masa lalu.
Atau
Perubahan sekecil apapun pada kebiasaan kita dapat mengubah nasib kita di masa depan.
Saya sendiri sebenarnya tidak sepenuhnya percaya dengan ungkapan ini. Karena saya masih percaya pada adanya peran Allah SWT pada alur kehidupan saya. Jadi, meskipun saya bisa merubah sesuatu baik di masa lalu maupun masa sekarang, bisa jadi hasilnya tetap sama karena memang Allah menghendaki saya melewati tahap tersebut.

Eeetttt tapiii, ada juga bagian dalam diri saya yang percaya dengan ungkapkan tersebut. Karena, Allah pun berfirman bahwa Dia tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau mereka sendiri tidak mau merubahnya. Ini membuat saya lebih bersemangat untuk berusaha merubah kebiasaan-kebiasaan buruk. Tentu saja dengan harapan saya bisa menjadi versi yang lebih baik dari sekarang. Optimis itu harus!!

Apakah setiap kita merubah sesuatu yang tidak baik pasti akan berujung menjadi baik?

Nobody knows. Karena kepastian hanya milik Allah. Akan menjadi orang yang sangat 'sotoy' kalau saya berkata 'pasti'. 

By the way...

Di salah satu artikel ada yang menyebutkan tentang film berjudul "Butterfly Effect." Akhirnya, dibantu oleh adik tercinta (Yola yoli), saya bisa download film tersebut. Ternyata film ini bergenre thriller dan science-fiction dan release tahun 2004. Plot twist-nya keren banget sampai membuat otak saya puyeng karena alurnya yang maju mundur cantikkk....cantiiiikk... 

(Oke, gagal fokus...😅, minum dulu kali yaa). Balik lagi ke film tadi. Intinya, Si tokoh utama ini ingin merubah hal yang terjadi di masa sekarang ke keadaan yang lebih baik. Dia mencoba berulang kali untuk merubah bagian di masa lalunya, tapi berkali-kali ia menemui masa depan yang tidak sesuai dengan harapannya. Kadang ada masa depan yang kondisi dirinya baik, tapi ternyata imbas ke teman-temannya jadi buruk, dan sebaliknya. 

Yaaa, mungkin itu juga yang terjadi dengan kehidupan kita. (Ini mungkin lho yaaa) Saat ada yang kita ubah, mungkin efek ke depannya bisa jadi lebih baik atau lebih buruk, atau bisa juga jadi sama saja. 

Anyway, yang terpenting adalah kita tetap melakukan hal-hal terbaik yang kita mampu. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol seperti emosi, niat, dan tindakan kita. Masalah hasilnya seperti apa kita serahkan kepada Allah. 

Kira-kira itu nilai yang bisa diambil dari ungkapan butterfly effect menurut saya. Kalau ada interpretasi lain silahkan share ke saya via sosial media atau email. Ayo kita jadi pribadi yang lebih optimis dan bermanfaat.


Posting Komentar

0 Komentar