Assalamuaikum...
Well, setelah lama vacum akhirnya saya kembali lagi. Kali
ini saya akan membagikan salah satu ice breaker yang pernah saya aplikasikan di
kelas. Namanya “Catch and Avoid”. Pertama kali saya memainkan games ini adalah
saat mengikuti kegiatan pramuka di SMP dulu. Kalau dihitung tahunnya mungkin
sekitar 10 tahun yang lalu (jadi ketauan tuanya, haha). Games ini tidak
membutuhkan peralatan yang ribet, cukup satu cerita, instruktur, dan audience
tentunya. Karena itulah, games ini sangat cocok dimainkan di kelas menjelang, di
pertengahan, atau di akhir pelajaran. Tujuannya adalah agar para siswa lebih
fokus terhadap kagitan belajar mengajar.
Ketika ingin mengaplikasikan games ini, guru harus
mengkondisikan siswa agar membentuk lingkaran. Setelah itu, minta mereka untuk
membuka jari-jari tangan kiri dan tangan kanan seolah-olah menunjuk sesuatu.
Kemudian, kedua tangan membuka ke samping sehingga tangan kiri berada di bawah
tangan temannya dan telunjuk tangan kanan menyentuh telapak tangan temannya. Beri
arahan bahwa saat siswa mendengar satu kata tertentu, mereka harus menangkap
teluntuk kawannya dan berusaha menghindari tangkapan temannya secara bersamaan.
Kata yang dimaksud dapat berupa karakter dalam cerita. Dulu, yang sering
menjadi kata tersebut adalah “Macan” dengan cerita berbahasa Indonesia. Namun,
saat saya ingin mengaplikasikannya di kelas saya mengganti cerita dan katanya
dengan Bahasa Inggris. Berikut cerita yang saya pakai dengan menggunakan kata kunci "Salman",
http://www.viamusic.me/video/animasi-anak-sholeh-2013.html
In the Saturday
morning, Salman had appointment to go to cinema. On the way to get there, he
met Salmin. Salman was very happy because he met his old friend. Salmin was his
friend when they were at elementary school. Salmin had changed. He had been a
good boy. Salman felt so thankful to Allah because Salmin had been guided to
the right way. In the past, Salmin and Salman was separated because of the
different choices. However, now they met again in a good and even better
condition. It happened because of Allah. Salman and Salmin did the handshake
before leaving. “Hopefully, we can meet again, Salmin”, Salman said.
Cerita dan aktivitas ini saya adaptasi dari Buku Pintar
Mentoring garapan Tim Satuasa. Dengan menggunakan cerita ini, anak-anak lebih
antusias dengan ceritanya. Karena, mereka harus benar-benar fokus kata kuncinya
yaitu “Salman.” Selain itu, kandungan ceritanya juga bagus, sehingga selain
mengajarkan fokus dan bahasa Inggris cerita tersebut juga dapat mendidik moral
anak.
Selain sebagai ice breaker, cerita tersebut juga dapat
digunakan sebagai pengantar materi recount text, yakni jenis teks yang
menceritakan kejadian masa lampau si penulis dengan menggunkaan past-tense sebagai struktur bahasanya. Alhamdulillah, setelah beberapa kali
saya coba di kelas, hasilnya lumayan positif. Anak-anak sangat aktif dan
antusias dari awal cerita hingga cerita selesai.
Jika ada saran dan usul, silakan ditulis di kolom komentar.
0 Komentar